Saturday, July 18, 2009

Love, weak or strong?

Ada satu pernyataan dahsyat yang masih gw pertanyakan hingga saat ini. Suatu pernyataan yang masih amat gw ragukan kebenarannya. Katanya, "seseorang bisa menjadi kuat jika mencintai."
Apakah pernyataan itu benar? Terus terang gw masih ragu. Memang, selama gw mencintai si "keriting", gw memang berubah menjadi kuat dalam satu sisi, gw yg awalnya pemalas kelas paus malah jadi keranjingan belajar sehingga bisa masuk kedalam jajaran 3 besar kelas. Semua itu gw lakukan agar dia memperhatikan keberadaan gw. Tetapi, karena si"keriting" itu juga gw jadi sering nangis, melamun sendirian, dan hampir gila ketika dia jadian ma orang lain. Gw menjadi benar-benar lemah. Cinta itu memang aneh. Keanehan itu tetap terjadi ketika gw mencintai zayanti. Pada awalnya gw memang nampak kuat. Jadi lebih semangat, rajin datang ke bimbel walau gw jerawatan sekalipun [:-P]. Tapi semakin lama, gw malah sering bertingkah aneh. Cemburu ga jelas padahal dia bukan siapa-siapa gw. Nangis darah ketika dia jadian ma cowok lain. Sifat gw jadi seperti waria. Sensitive.
Gw ulang lagi, "Seseorang bisa menjadi kuat jika mencintai"
Yeah, mungkin benar. Tetapi kita juga bisa menjadi sangat lemah jika kita mencintai orang yang ga pernah mau mencintai kita.

---notes from my life