Friday, January 8, 2010

Ketika gue, Malaikat, dan setan nonton kualifikasi piala Asia

Sore itu, gue lagi semangat-semangatnya nonton pertandingan kualifikasi piala Asia antara Indonesia versus Oman.Gue udah menunggu momen-momen berteriak salto jungkir balik diruang nonton ketika bambang pamungkas ataupun boas salossa nyetak gol.Yeah, gue sungguh-sungguh merindukan ini.Semangat nasionalisme gue berkobar-kobar.Hmm, patriotisme memang keren.Disebelah kanan dan kiri gue ada malaikat dan setan seperti biasanya.Selalu menempel kemanapun gue pergi.
Gue menatap layar kaca dengan sangat khidmat ketika babak pertama dimulai.Nafas gue tak beraturan.Gue tegang.Pertandingan kali ini adalah penentu.Indonesia harus menang.Indonesia pasti menang.Begitu pikir gue dalam hati.Akan tetapi, setelah lima menit berjalan, gue pun mulai mengumpat-umpat.Gimana enggak, maen Indonesia jelek sekali teman-teman sekalian.Jauh lebik jelek dari setan disebelah gue.Nahan bola aja susahnya minta ampun.Perlu dikasi lem mas kakinya.Gue pun marah-marah didepan tivi.
“ah, gimana sih, payah..uh, isnan ngapain lagi tu, pelanggaran pula..hah? apa? Tendangan bebas?”
Perasaan gue ga enak.Tendangan bebas dimana pemain Oman posturnya tinggi-tinggi, sama aja mimpi buruk.Peluit pun berbunyi, pemain Oman menendang bola, secepat kilat, dan GOL…..GOL? hah? GOL? Masya allah..
Gue seperti ditimpuk durian.

Setan: Jyah..Jyahahhaha…indonesia..Cuma jago korup doank nih..huhuhu

Malaikat: hei..hei..masih babak pertama, indonesia masih punya banyak peluang tuk membalikan keadaan.Dasar setan, pikirannya selalu pendek.Uda ga zaman tau…

Tiba-tiba peluit berbunyi.Gue melihat ada protes-protes pemain.Keajaiban terjadi, ternyata golnya dianulir gara-gara bola ditendang sebelum peluit wasit dibunyikan.Yes.Walau tendangan bebasnya diulang, gue jadi lebih tenang toh gue yakin pemain-pemain Indonesia ga akan melakukan kecerobohan yang sama dua kali.
Pemain Oman pun kembali melakukan tendangan bebas untuk yang kedua kalinya.Dan saatnya gue meralat ucapan gue, pemain Indonesia ternyata melakukan kesalahan yang sama dua kali sodara-sodara…dan GOL..GOL….GOL..arghh…GOL…Huhuhu..nangis.
Gue pun geleng-geleng kepala menyaksikan tragedi ini.Mengumpat-umpat.

Setan: itulah Indonesia, tidak pernah belajar dari kesalahan.Seperti para koruptor.

Malaikat: tenang zi…masih kebobolan satu.Tenang.Pertandingan masih panjang.

Gue masih shock, tapi tetap melanjutkan nonton sambil membisikan kata-kata positif kedalam pikiran gue.Slow down fauzi..calm..santai..seperti petai.
Menit demi menit pun berlalu.Mata gue tetap mengikuti arahnya bola.Menanti-nanti peluang yang diciptakan pemain Indonesia, yang ga kunjung juga datang.
Tiba-tiba, Boas pun memberikan secercah harapan bagi gue.Dengan skill individunya, dia berhasil menang duel lawan pemain belakang Oman, kemudian melesakan bola ke gawang Al-habsi.
Apa yang terjadi? Yap….saatnya salto dan berguling-guling kesenangan.GOOOOOOOOOOOLL.Indonesia berhasil menyamakan kedudukan.Ayo kita teriak bareng-bareng.GOOLL.Hahaha.GUe tertawa selebar kuali.

Setan : ah, Gol jelek tuh…ga mutu.

Malaikat: Pemain biasa tentu tidak akan mampu menjadikan peluang sekecil itu menjadi sebuah Gol.Boas memang pemain yang hebat.Benar-benar mutiara hitam.Ckck…bermutu sekali golnya.

Gue setuju.Golnya sangat cantik.Apalagi melihat ekspresi pemain plus pelatih Indonesia yang kegirangan, gue jadi ikut-ikutan senang.Senang terus sampe babak pertama berganti menjadi babak kedua.Gue makin semangat nonton, walau permainan Indonesia tak kunjung membaik setelah terciptanya gol Boas itu.

Setan : Gimana mau menang, nyentuh bola aja jarang,

Malaikat: Haha, setan idiot, kemenangan suatu tim itu tidak ditentukan oleh ball possession tau…

Memang hasil akhir pertandingan tidak ditentukan oleh seberapa tinggi presentase penguasaan bola, tapi kalo Indonesia ngerebut bola aja susah, gimana bisa menang coba.Dan seperti yang gue lihat sekarang, seorang pemain bernama ismael pun dengan gampangnya melewati beberapa pemain belakang Indonesia, dan kemudian menceploskan bola kegawang markus juga dengan mudahnya.
Gol lagi.
Gue tumbang.Upil gue meledak.Gue sempat ngeliat ekspresi pemain Oman setelah mencetak gol itu.Dia menunjuk-nunjuk kepala sambil mengucapkan seseuatu.Gue pun bertanya-tanya dalam hati, apa arti ekspresinya itu? Kenapa dia menunjuk-nunjuk kepalanya?

Setan: dia Cuma pengen bilang, “makanya, otak itu jangan diisi pikiran-pikiran untuk korup sampe maen bola pun susah.”

Gue mengangguk setuju.Mungkin itu.Apalagi gue melihat mimik wajah ismael itu seperti sedikit mengejek.

Malaikat: Bagiku, ekspresi seperti itu lebih condong pernyataan bahwa “kecerdikan lah yang membuatnya mampu menceploskan bola ke gawang Indonesia dengan begitu mudahnya.Dan sekali lagi, ini ga ada hubungannya dengan korup.

Gue Cuma manggut-manggut.Melihat Indonesia terus ditekan dan dibombardir Oman gue bener-bener ga tahan.Gue bawaanya pengen matiin tivi mulu hingga ada suatu kejadian yang benar-benar ga akan gue lupakan.Ada seorang supporter yang mengenakan kaus timnas berlari kelapangan mengejar bola.Lucunya, walau dikejar-kejar polisi, ni supporter sarap masi nekat menggiring bola dan mencoba menceploskan ke gawang Oman.Makin lucunya lagi, si kipper Oman, Al-habsi, eh malah nanggepin ni ulah supporter dengan menggagalkan tendangannya sambil tersenyum geli.
Bener-bener kejadian unik.Hanya saja, dia(supporter bola yang tadi) hanyalah salah satu dari puluhan juta orang yang kecewa berat melihat penampilan Indonesia.Ironis sekali.

Kapan Indonesia menjadi lebih baik? Tanya Galileo.

Gue dan seluruh rakyat Indonesia benar-benar menunggu saat-saat itu.