Monday, July 19, 2010

Trouble Master

“Jadi kenapa daya tahan tubuh saya payah banget dok?” Tanya gue ma seorang dokter muda tambun didepan gue.

 “Ya seperti yang kamu bilang mengenai kebiasaan kamu, jarang makan sayur.”

“Jarang makan sayur?” Tanya gue “Cuma itu aja dok?”

“Stres juga bisa.”

“Stres?”

Pikiran gue pun kembali ke hari-hari di semester dua yang baru berlalu. Apa iya gue sebegitu stresnya sampe sistem imun gue drop gini? Nyampe rumah gue buka buku Mon livre d’adventure (yang kalau diterjemahkan secara bebas berarti “buku harian yang keren” x>). Dan benar saja, gue menemukan ada banyak kesalahan, baik dalam kebiasaan gue, maupun pola hidup gue.

Bayangkan saja hidup dengan kegiatan seperti ini setiap hari:

-Bangun kesiangan, baru teringat makalah laporan belum dikerjakan. Cek jadwal, ada diskusi, belum sempat baca materi. Lari kekamar mandi dengan segala macam ketidaksiapan.

-Selesai mandi, buka lemari baju, ternyata kaos+Jeans belum disetrika. Jarum jam menunjukan pukul 06.30, kuliah dimulai pukul 07.00. Di luar dua orang adik gue yang masih SD sibuk berkelahi memperebutkan remote TV. Yang paling kecil nangis PR nya belon selesai.

-Gue kena imbas kemarahan ortu yang lagi kesal gara-gara tingkah adik-adik gue.

-Udah pukul 06.45. Pasrah. Tapi tetap nunggu sarapan karena ga bisa ngapa-ngapain kalau ga sarapan.

-Pukul 06.55 berangkat kuliah. Kena macet. Mengomel sendiri, terhadap pengguna jalan yang serabutan, polisi lalu lintas yang lelet, dan lampu merah yang lambat sekali berubah jadi hijau.


-Kebelet pipis.

-Sampe dikampus terbirit-birit menuju toilet. Ketika keluar malah pusing gara-gara bau pesing toiletnya sudah melebihi kadar normal.

-Pukul 07.30 jelas telat. Ga mungkin diijinkan masuk.

-Bengong nunggu pergantian dosen.

-Masuk kuliah, masih ngantuk karena tadi malam begadang. Pelajaran masuk setengah atau malah ga masuk sama sekali.

-Topik pembicaraan yang awalnya udah direncanakan untuk ngobrol dengan liliput pertama tiba-tiba hilang gara-gara grogi ketika berhadapan dengan orangnya langsung. Merasa jadi pecundang.

-Setengah jam lagi diskusi kelompok. Bawa banyak buku tapi ga ada satupun yang dibaca. Saking banyaknya bawa referensi jadi ga tau yang mana yang mau dibaca duluan.

-Ketika diskusi kelompok kebingungan ketika ngeliat teman-teman sibuk ngomong. Ga tahu mau ngomong apa karena ga ada persiapan. Fasilitator ngomel melulu.

-Makan siang, pesanan datang telat. Sementara setelahnya bakalan ada praktikum. Gusar.

-Praktikum, ngantuk karena kekenyangan. Ga semangat dengerin dosen cuap-cuap karena sama sekali ga ngerti apa yang diomongin. Berharap praktikum cepat selesai.

-Pulang kena macet sepanjang jalan gajah mada sampai SMA st.Thomas 1. Kehausan. Kepanasan.

-Pulang ke rumah, nyokap masak makanan yang gue paling ga suka. Protes. Malah dibilang ga bersyukur. Akhirnya diam. Pura-pura ngambek.

-Mencoba tidur siang. Tapi ga bisa karena perut lapar. Akhirnya makan juga. Sambil mengeluh.

-Pukul 19.00, mencoba mengerjakan tugas. Alat tulis dan buku udah siap, ketika lewat didepan TV, rupanya ada pertandingan sepakbola. Nonton sampai habis.

-Pukul 20.43, mengetik satu halaman tugas. Buntu ide. Beralih membaca buku, satu halaman lewat, mata sakit karena lampu belajar mulai remang, adik-adik gue berantem lagi. Suasana chaos. Ga konsen.

-Break sebentar. Nge-sms “orang-orang penting”, ga dibalas-malas. Marah-marah lewat status facebook. Setelah bosen marah, lanjut belajar lagi. Malah ngantuk.

-Minum capucino, ngantuk ilang, tapi jadi makin susah konsentrasi. Memaksakan diri sampai separuh tugas selesai dikerjakan. Berencana melanjutkannya subuh.

-Pukul 24.00 mencoba tidur. Tapi karena pengaruh kaffein, jadi susah untuk memejamkan mata, gelisah, ga tenang, ga ngantuk SAMA SEKALI.

-Bangun dari tempat tidur, main game. Sampe pukul 03.00. baru mata terasa berat.

-Masuk angin.. mau ga mau harus memaksakan mata untuk tidur.

-Bangun kesiangan, baru teringat makalah laporan belum selesai dikerjakan. Lari kekamar mandi dengan segala macam ketidaksiapan.

-Siklus pun berulang kembali.

Jika melihat pola hidup diatas, maka terkuaklah misteri mengapa berat badan gue ga bisa naik-naik.

Benar-benar butuh perubahan.