Apa masalahnya sudah selesai? Berapa lama stres yang diakibatkannya?
Udah dong…! (suara tawa membahana). Dan untuk stress yang menjengkelkan itu, tiga hari aja rasanya cukup. Tiga hari saja rasanya cukup untuk membuat gue lebih banyak berdiam diri seperti orang bego. Cukup untuk membuat gue memproduksi asam berlebih dari raut wajah gue. Sangat cukup untuk mengurangi jumlah orang-orang galau di twitter (cowok menggalau di twitter is so gay).
Stress itu membuat kita jelek luar dan dalam, dan tentu saja gue ga mau menambah daftar kejelekan yang gue punya dengan memelihara stress lebih lama. (emangnya tuyul dipelihara)
Apa dan siapa saja yang membantu menyelesaikan masalah dan stres itu?
Waktu, dan tiga orang baik yang memberi dukungan moral. Mungkin tidak ada niat langsung dari mereka untuk membantu, tapi gue hargai itu. Mencari kesibukan? Ya itu kadang –kadang mampu mengalihkan pikiran gue sejenak dari stress, tapi “mencari kesibukan” juga mempunyai efek samping berupa kelelahan, dan kelelahan punya kaitan yang erat dengan rasa bosan, perasaan tidak enak, atau dampak terburuk : menurunnya daya tahan tubuh. Atas dasar itu gue menambahkan satu hal lagi yang membantu meredakan stress psikologis yaitu Nutrisi. Vitamin B kompleks dan Vitamin C dalam multivitamin serta protein dan kalsium dari susu yang gue konsumsi bukan hanya membantu gue menghindari penyakit yang rentan menyerang di saat stress, juga menjernihkan pikiran gue dari segala prasangka, kecewa, dan perasaan dikhianati.
Apa pelajaran yang dapat kamu petik dari masalahmu itu?
Pepatah lama tetap berlaku. Ada hikmah di balik setiap masalah. Pesan moral yang dapat gue petik:
-Jangan terlalu mengharapkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalahmu sendiri
-Dan jika ada yang membantu, hargailah ia dengan memperlakukannya sebaik mungkin.
Khusus untuk tiga orang yang menanyakan keadaan gue di saat sulit kemarin itu, Insya Allah, ada kado di hari ulang tahun kalian. ^_^ Perbuatan baik selalu diikuti balasan yang yang baik, benar begitu kan?