Sunday, February 20, 2011

Hello Stranger Movie Review


Pemain: Chantawit Thanasevee, Nuengtida Sopon
Sutradara: Banjong Pisanthanakun (Shutter, Alone, Phobia, Phobia 2)
Genre: Drama Komedi
Poin (Penilaian Pribadi):
7,5 Untuk Jalan Cerita
8,0 Untuk Pemain Utama
8,0 Untuk Akting Pemain (dan chemistry yang dibangun para pemainnya)
8,0 Untuk Kualitas Pengambilan Gambar
Total Poin: 7,8 (Bagus)


Film komedi romantis yang laris di negeri asalnya ini bercerita tentang dua orang asal Thailand (yang sampai akhir film tidak disebutkan siapa namanya) yang secara tak sengaja bertemu dalam sebuah liburan di Korea Selatan.. Datang ke korea dengan alasan yang berbeda, bertemu dengan cara yang unik, hingga pada akhirnya merasa cocok dan memutuskan untuk menghabiskan liburan bersama, bersenang-senang, tertawa, berbuat hal-hal konyol hingga akhirnya saling menyukai. Memang tidak ada yang spesial dari jalan cerita film ini. Tapi sangat menarik mengikuti perjalanan dan tingkah lucu keduanya dari awal bertemu di bandara Bangkok, di pesawat, hingga bertemu lagi di korea selatan. Belum lagi sosok si laki-laki yang banyak bicara dan selalu saja ngoceh dimanapun ia berada, membuat film ini tidak terasa membosankan hingga akhir, sekalipun durasi filmnya cukup panjang (sekitar dua jam).

Film ini tidak hanya mengandalkan tingkah-tingkah konyol kedua pemainnya untuk membuat kita tertawa. Sebenarnya kekuatan dari film ini terletak di chemistry yang dibangun dua pemeran utamanya. Melalui dialog-dialog mereka lah unsur-unsur komedi dibangun dengan manis. Banyak dialog-dialog di film ini yang membuat saya tersenyum, bahkan tertawa. Dialog di bawah ini adalah salah satunya. 
(Ketika mereka sedang berada di depan dua buah patung pasangan bintang film korea)


L (Laki-laki): Jadi siapa ini? (sambil menepuk pundak patung laki-laki)


P (Perempuan): Bae Yang Joon (sambil memasang tampang jutek)


L: Hmm, Terlihat tampan, tanpa cela. Tapi keras. (sambil mengetok kepala patung). Jika terbentur pasti sakit.


P: (menghela nafas)


L: Hei, sebenarnya aku tidak tahu drama korea. Isinya selalu duduk dan terus menangis sepanjang hari, dan selalu lupa ingatan, bertemu karena cinta lalu mati. Atau aktris yang menyamar jadi pria, dan tak ada yang tahu. Isinya selalu sama. Drama korea selalu saja sama. Menurutku, itu sangat palsu.


P: Apa kau tidak tahu kata romantis?

L: Kebiasaan para gadis, apapun selalu dibilang romantis. Dan, bagaimana jika tokoh utamanya seperti itu (menunjuk dua pasangan gemuk berkacamata tebal yang kebetulan lewat)


P: Oh, (berpikir sejenak). Tampilan luar tidaklah penting. Pasangan korea selatan selalu menunjukan rasa cinta mereka.

L: Heh, apa mereka takut jika tidak ada yang tahu, haha


P: Mulutmu besar sekali!


Gue tertawa ketika si laki-laki ini mengucapkan kalimat, “atau aktris yang menyamar jadi pria”. Maksud dari kalimat itu adalah mengejek kebanyakan aktor korea yang cantik seperti perempuan sehingga mungkin saja itu adalah aktris yang menyamar jadi laki-laki. (no ofense hehe)
Saya suka film ini. Dari awal hingga pertengahan kita dibuat tertawa melalui tingkah-tingkah konyol keduanya, tetapi menjelang akhir, ceritanya menjadi lebih serius dan cukup mengaduk emosi. Walaupun akhirnya menyedihkan, tapi endingnya tetap disajikan dengan manis (dan romantis).

Overall, film ini bagus dan layak tonton terutama bagi yang suka film-film drama komedi. Walaupun sebenarnya jalan ceritanya cukup klise, tapi kekurangan itu dapat ditutupi dengan banyak kelebihan dari film ini, seperti dua pemain utama yang cakep, akting yang natural, chemistry yang oke, sinematografi yang digarap dengan baik, dan ending yang antiklimaks. Satu lagi nilai plus untuk film ini adalah, Lucu tanpa harus ada bumbu sex. Kalimat terakhir itu khusus gue tujukan untuk kebanyakan film-film komedi Indonesia beberapa tahun belakangan. Belum ada Film komedi romantis Indonesia yang cukup berkualitas semenjak film ‘Jomblo’ (2006). 

Sebagai penutup, berikut kutipan kata-kata terakhir yang menurut gue sangat menyentuh dari sang laki-laki di penghujung film ini (Spoiler): 

Kau mungkin tak paham, tahun lalu aku pergi ke korea selatan, dan aku bertemu dengan seorang gadis disana
Kita bepergian bersama, walau hanya beberapa hari
Seperti film romantis, bertemu beberapa hari di luar negeri
Aku tak tahu namanya, tapi kurasa, aku jatuh cinta padanya
Tapi waktu itu dia berkata padaku, mungkin perasaanku hanya ilusi sementara
Aku tak tahu,
Jika ini hanya ilusi sementara, mengapa bertahan lama sekali
Setahun lebih, mengapa aku selalu merindukannya?
Mengapa setiap hari aku selalu ingin bertemu dengannya
Menurutmu, apa aku gila?

Kata-kata penutup yang bikin garuk-garuk tanah haha.