Sunday, April 25, 2010

Malam ini dan Malam tahun baru yang lalu

Ketika menyusun ulang file-file di laptop, gue menemukan satu tulisan yang belon sempat gue publish. Tulisan tentang malam tahun baru kelabu.
Gue memang mengawali tahun 2010 ini dengan sangat menyebalkan. Atau lebih tepatnya, gue ga bsia menyikapi masalah yang datang dengan benar sehingga semua hari-hari yang gue lalui terasa menyebalkan. Jika dibandingkan dengan malam ini, malam dimana masalah masih tetap aja ada, tapi gue menyikapinya dengan santai, jelaslah sudah kalo gue mengalami (walaupun sedikit) sebuah kemajuan.

Berikut tulisan yang gue buat ketika menganggap semua orang sebagai musuh.

1 Januari, malam, ternyata gue mengharapkan orang yang salah.

Baiklah, mungkin catatan kali ini akan sedikit cengeng. Tapi ga apa-apa deh, mengingat gue juga manusia biasa, wajarlah kalo gue sedih kalo ga da yang mau peduli ma gue.Sedih itu kan juga manusiawi.
Gue mau nanya, apa yang akan kalian lakukan jika kalian lagi ada masalah, dan butuh seseorang untuk mendengarkan, atau menunjukan perhatian , tapi orang itu ga ada?
Apa yang akan kalian lakukan? Kalo gue, Cuma bisa diam, dan mencoba meng-sms orang-orang yang gue anggap bisa sedikit mengobati kesepian gue.
Gue pun nge-sms si ”pengemar Luna torahsingu”.

Ga dibales.

Apa yang akan kalian lakukan jika sms kalian ga dibales ? Mungkin sebagian besar kalian akan bilang ah itu biasa. Tapi bagi gue yang bener-bener kesepian saat itu, maka balasan walaupun sesederhana apapun itu, tetep gue tunggu.Merasa jengkel. Gue pun mutusin nge-sms yang lain. Kali ini gue nge-sms si “penggemar sulis”.

Apa yang akan kalian lakukan jika untuk yang kedua kalinya sms kalian tetap ga dibales?
Sebagian besar mungkin akan mencoba berpikir positif bahwa mungkin mereka sibuk atau ga ada pulsa. Tapi gue berpikir, kalo mereka ga mau nge-bales sms gue. Itu artinya sama saja memeng ga peduli ma gue. Atau bahkan ga menganggap gue siapa-siapa.Tapi sebelum gue jatuh semakin dalam ke pemikiran-pemikiran negatif, gue nge-sms yang lain. Kali ini gue nge-sms si “penggemar twilight saga”.

Jika sms ketiga kalian juga ga dibales, Apa yang akan kalian pikirkan?
Gue sendiri udah dongkol dan geram bukan main. Sekarang pikiran negatif menyerbu diri gue. Semakin tak terkendali, gue nge-sms, mungkin ini harapan terakhir, si “penggemar micky mouse”.

Jika Sms keempat yang kalian kirim ketika kalian butuh seseorang untuk bercerita, tetap tidak dibalas, apakah kalian masih bisa berpikir sehat?
Gue mencoba tidur, tapi ga bisa. Masih terlalu cepat untuk tidur. Dan kepala gue makin pusing. Badan gue alergi gatal-gatal. Penyakit gue yang…ah, gue Cuma ingin ada seseorang yang nanya gimana keadaan gue, siapapun itu, tapi ga ada. Dipenuhi rasa kecewa yang luar biasa, gue pun ngirim sms yang isinya seperti ini kepada mereka berempat.

“ ah..nyerah deh, ternyata kalian udah lupa.”

Apa artinya jika sms itu juga ga dibales?

Nah, itulah dia, itulah kenyataan, mereka ga peduli lagi ma gue. Terimalah kenyataan meskipun pahit, begitulah kata-kata bijak yang sering gue dengar, tapi sayangnya, gue ga bisa menerima kenyataan itu. Empat orang yang gue anggap spesial itu, ternyata sekalipun tak peduli ma gue. Keempat orang yang gue anggap penting itu, sedetikpun ga mau meluangkan waktunya buat gue. Apakah mereka kebetulan ga punya pulsa? Kebetulan seperti itu tidak mungkin. Buat apa juga gue berpikir seperti itu? Toh jika suatu saat gue butuh mereka lagi, mereka tetep ga akan ada. Lebih baik gue terima keadaan ini sekarang. Tapi jengkel ini tetap saja ga bisa ilang, ditambah rasa penasaran gue yang begitu besarnya, maka gue pun mencoba mengungkapkan rasa kesal gue itu kepada mereka dengan mengirimkan sms seperti ini.

“ Sombong kali ya…kecewa lah pokoknya.”

Setelah sms itu gue kirim, barulah mereka membalas.
Tapi nasi sudah menjadi bubur yang sangat halus.Dan balasan yang ga akan pernah gue lupakan adalah balasan dari temen gue sendiri, si “penggemar new moon”.

“spa ni?”

Ternyata bukan hanya ga peduli, dia justru udah ga kenal lagi ma gue.
Sungguh gue ga akan pernah melupakan malam ini. Gue ga akan pernah melupakan kesombongan mereka.
Kalian berempat, tenang saja, gue ga akan pernah mau nge-sms kalian lagi. Dengan begitu bukankah kalian tidak akan terganggu.
.
Suatu saat nanti, gue yakin, akan datang suatu masa dimana gue bertemu dengan orang yang perhatian dan menerima gue apa adanya.