Minggu pertama blok 8, banyak sekali hal aneh yang terjadi. Ga tau kenapa, kok orang-orang sepertinya berlomba-lomba buat ngejauhin gue? Gue kan ga kentut sembarangan?
Terus ada juga beberapa teman yang tiap kali ketemu gue mukanya pasti selalu dingin. Emang sekarang musim dingin yah? hhh, yang paling parah, ada yang bilang kalo gue itu Lelaki buaya darat.
Haaaa, beda taukkkk
Guu udah ngaca berkali-kali, moncong gue ga sepanjang buaya kok. Ah, masa gue disamain ma buaya. Gag terima.
Hhhhh, ntahlah, gue pengen marah, tapi gag bisa. Pengen curhat, tapi banyak yang ga peduli.
Gue putuskan untuk mengatasi semua ini sendiri.
Oh iya, jadi teringat langkah pertama PDKT gue ke liliput pertama gagal total berdampak sistemik. T.T
Kayaknya beneran deh dia gag suka ma gue.Haha.
.
Jika gue yang sekarang adalah gue sebulan yang lalu, mungkin sekarang gue akan pasang tampang minta dikasihani. Berharap akan ada yang nanya "fauzi, kenapa?"
Dan sekarang gue bukanlah Fauzi yang seperti itu. Udah bosan pasang tampang nelangsa, toh ga bakal ada yang kasian.
Miris, ironis, tapi udah cukup.
Sekarang saatnya menyelesaikan masalah sendiri.
Beberapa hal yang gue lakukan untuk mengatasi minggu-minggu penuh masalah ini adalah
1. Foto-foto di tembok penuh grafiti.
Esoknya, gue nunjukin hasil foto-foto gue dengan latar belakang grafiti mural ke Deni, temen gue.
"Gimana den? Keren kan?" gue tertawa jumawa.
"Wuaaa, mantap zikk." katanya.
Gue nyengir lebar.
"mantap kan?" tanya gue lagi.
"Iya mantap, disini muka lo ga jauh beda ma temboknya. Wuih, kok bisa ya?"
Deni ngikik seperti kuda. Gue curiga, jangan-janagan dia keturunan kuda. Kuda ostrali.
"Mata lo aja tu yang katarak." ucap gue sambil berlalu. Dia pasti sirik haha.
2. Ke perpustakanaan.
Gue memang suka membaca, dan gue suka datang ke tempat dimana banyak buku, tapi kalo pergi ke perpustakaan universitas, tujuan gue bukanlah untuk membaca, melainkan untuk bertemu kembali ma temen-temen SMA maupun temen-temen bimbel gue yang cantik-cantik. (ngarep sih hehe)
Kalo gue gag ketemu mereka, paling gue foto-foto di setiap sudut perpustakaan. Agaknya kebanyakan masalah membuat kadar kenarsisan dalam diri gue bertambah tinggi.
3. Main-main tiap praktikum
Iya bener, yang namanya praktikum itu selalu membosankan. Itu makanya setiap kali praktikum gue pasti main-main. Seperti di praktikum farmakologi rabu kemaren, gue mah gag ada dengerin dosen, gue cuma mandangin kelinci pup di hadapan gue.
Haha, tapi bukan berarti gue juga mau ikutan pup. Haha.
Nggg, cuma itu aja sih hal yang gue lakuin buat ngilangin stres akibat masalah-masalah gue yang makin lama makin "garong" aja. Cara lain? Paling mencoba curhat ke temen-temen cewek, dan GA ADA yang nanggepin. T.T
Gue sih masih bersyukur karena sampai saat ini gue masih bisa (pura-pura) tersenyum. ^_^
|
|
---|